Resume Materi Day 1 PKKMB 2023



Resume Materi 1 (Mahasiswa bebas narkoba untuk mendukung Generasi Rahmatan lil alamin Unusa)

INDONESIA DARURAT NARKOBA 

> Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk & menyebar di seluruh wilayah Indonesia
> Peredaran gelap Narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak
 > Demografis yang sangat besar (260 jutawa) menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba
> Kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan Narkoba mencapai 84.7 trilyun ruplah (blaya privat & sosial)
> Sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat Narkoba
> Modus operandi dan variasi jenis Narkoba yang terus berkembang
> Narkoba sebagal mesin pembunuh massa
(silent killer) yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak, fisik, dan emosi.
> Lapas bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap narkoba.

Angka prevalensi setahun terakhir penyalahgunaan narkoba meningkat dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi 1,95% diahun 2021. Secara umum terjadi penurunan angka prevalensi di wilayah pedesaan.

Mayoritas jenis narkoba yang pertama kali dikonsumsi adalah ganja (59,1%), sabu (23,8%), dan dextro (4,3). 

Rata-rata umur pertama kali menggunakan narkoba untuk penduduk yang tinggal di pedesaan adalah 19 tahun, sedangkan untuk penduduk yang tinggal di perkotaan adalah 20 tahun. 

5 konsumsi teratas :
1.Ganja
2.Sabu, Ekstasi 
3.Pil Koplo dan sejenisnya 
4.Dextro 
5.Tembakau Gorila

NARKOTIKA terbagi menjadi 3 golongan :

Golongan 1 : hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK & tidak digunakan dalam terapi, berpotensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan (Ganja, Heroin, Kokain, Opium, Katinon, MDMA/Ecstasy, dIl) 

Golongan 2 :digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan & terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan IPTEK serta berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan (Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, dil)

Golongan 3 : memiliki daya ketergantungan ringan, tetapi bermanfaat dan berkhaslat untuk pengobatan dan penelitian (Kodeina, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dil)


Resume Materi 2 (Unusa dalam implementasi merdeka belajar kampus merdeka)

VISI dan MISI UNUSA
Visi : Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka dan unggul di ASEAN, berjiwa wirausaha serta berjati diri islam

Misi : 
1. Melaksanakan pendidikan vokasi, akademik, dan profesi berdasarkan sumber daya dan atmosfer yang kolaboratif untuk memacu keinginan belajar, berpikir analitis, kritis, dan inovatif.
2. Melaksanakan penelitian di berbagai bidang keilmuan melalui penguatan Sivitas Akademika dan Mitra Kerja untuk mendapatkan inovasi dan keuntungan yang bermanfaat bagi IPTEKS.
3. Melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat di berbagai bidang keilmuan melalui penguatan Sivitas Akademika dan Mitra Kerja untuk mendapatkan inovasi dan keuntungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat
4. Mengembangkan sumber daya manusia profesional yang kolaboratif dan kompetitif serta mampu menguasai, dan menerapkan IPTEKS berbasis Rahmatan LilÁlamiin.
5. Melaksanakan good university governance yang didasari jiwa wirausaha dan nilai-nilai islami.
6. Memperkuat budaya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dalam kehidupan masyarakat.

Arah pengembangan UNUSA saat ini >> menjadi Universitas Berdaya Saing Regional menuju Excellent Entrepreneurship 
Kurikulum UNUSA ( Berbasis KKNI, DBE)
jenjang pendidilan sarjana dan diploma empat mengacu pada jenjang 6 KKNI


KEGIATAN KEMAHASISWAAN
-Penalaran
-Pengembangan Leadhership
-Pengembangan Minat Bakat
-Pengembangan Bidang Kesejahteraan


Dasar pengembangan karakter melalui kegiatan kurikuler 
1. MK Agama : MK Agama sebagai MKDU, semua Prodi wajib menempuh
2. MK Aswaja : MK Aswaja sebagai MKDU, semua Prodi mendapatkan MK ini dan merupakan penciri UNUSA
3. MK Kewirausahaan : Semua Prodi ada MK Kewirausahaan 
4. Pancasila : Semua Prodi mendapatkan MK Pancasila sebagai mana amanat SE Dirjendikti No.435/B/SE/2016
5. Kewarganegaraan : Semua Prodi mendapatkan MK Pancasila sebagai mana amanat SE Dirjendikti No.435/B/SE/2016



Resume Materi 3 Indonesia Emas (mandiri dan bersatu dalam nilai gotong royong yang berintegritas)

Penyakit tidak menular Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskes- das) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular meningkat jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain, merokok, konsumsi minuman berakohol, kurang aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur.



Resume Materi 4 (Tantangan dan peluang mahasiswa dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0)

Menjelaskan bahwa Artificial intelligent adalah kecerdasan buatan, bukan kecerdasan sesungguhnya. 

Fakta Artificial Intelligent : 

1. Keterbatasan Al dalam akses data dan penggunaan bahasa

2. Keterbatasan Al dalam akses data dan penggunaan bahasa


Cara menggunakan AI secara etis : 

1. Menjadikan AI sebagai asisten

2. Originalitas ada di otak kita

3. Teknis ada di Al

4. Menggunakan AI untuk lebih produktif

5. Penggunaan waktu efisien

6. Biaya lebih hemat



Resume Materi 5 (Strategi Menumbuhkan Critical Thinking Ability Untuk Menemukan Solusi Terbaik)

3 components of creative:

1. Expertise

2. Motivation

3. Creative-thinking skills

Jika kita tidak meningkatkan pendidikan dan kompetensi bencana demokrasi akan terjadi dengan banyaknya remaja yang senang tawuran lalu berbuat hal yang buruk

Ada teori dari maslow, bagian bawah yang berisi kebutuhan sandang pandang papan sampai tinggi yaitu keamanan.Kita membutuhkan dasar seperti standar, kode etik, norma, ijazah akademik, kompetensi adalah sebuah alat untuk bisa membuat sebuah karya dan kontribusi


tahapan dalam berpikir kritis :

1. Identifikasi serta mengembangkan kemampuan & potensi diri

2. Identifikasi, validasi dan evaluasi informasi yang diperoleh

3. Bandingkan antar fakta dengan nilai nilai

4. Analisis melalui klasifikasi dan pemetaan masalah

5. Berikan ide dan solusi original



Resume Materi 6 (Mahasiswa Unusa Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asyik tanpa usik)

Pembawa materi Hafid Algristian, dr., Sp.KJ., menerangkan bahwa Bullying adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya. Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal.


Macam-macam jenis bullying :

1. Fisik

Contonya : Menghalangi, menyandung, mendorong, menjambak, memukul, merusak barang

2. Verbal 

Contohnya : Panggilan merendahkan, terlak, mengolok, ejek fisik, sifat, status soslal, kritik frontal di depan umum, dsb

3. Sosial

Contohnya : Pengueilan atau tidak ditemani, bikin isu, rumor, gosip, fitnah.

4. Cyber bullying

Contohnya : Di dunia digital, komentar negative, akun anonym, merendatikan, dsb

5. Seksual 

Contohnya : mengintip, menyebar foto, mengambil foto diam-diam, memaksa melihat pornografi dan bisa mengarah pada kekerasan seksual


Mengapa terjadi bullying : 

1. Lemahnya Pengawasan. 

Laporkan bullying tidak sama dengan latihan mental

2. Merasa Berbeda. 

Kurang percaya diri, rasa tidak diterima, rendah diri atau direndahkan

3. Kurangnya Empati 

terhadap orang yang lebih lemah atau berbeda dengan dirinya


Dampak dari bullying : 

Korban akan mengalami gangguan emosional dan Mereka mungkin juga mengalami kecemasan, depresi, stres, dan kehilangan kepercayaan diri. Bullying juga dapat menyebabkan isolasi sosial, perasaan kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.


Lihat juga blog teman saya : junirhmwt









Komentar

Postingan populer dari blog ini

79 Tahun Kemerdekaan Indonesia : Merayakan Kebebasan dan Membangun Masa Depan

Resume Materi Day 2 PKKMB 2023

Resume Materi PKKMB PRODI 2023